Tuesday, April 23, 2013

Kepuasan Kerja PERILAKU ORGANISASI

Kepuasan kerja 

Mengukur Kepuasan Kerja

Kita telah mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya yang mempunyai definisi yang sangat luas. Yang perlu di ingat pekerjaan seseorang lebih dari sekedar aktivitas mengatur kertas, menulis kode program, menunggu pelanggan atau mengendarai sebuah kendaraan.
Dua pendekatan yang paling luas digunakan adalah penilaian tunggal secara umum dan nilai penyajian akhir yang terdiri atas sejumlah aspek pekerjaan. Metode penilaian tunggal secara umum sekedar meminta individu untuk merespons satu pernyataan. Penyajian akhir aspek pekerjaan ini lebih rumit karena pendekatan ini mengidentifikasikan elemen - elemen penting dalam suatu pekerjaan dan menanyakan perasaan karyawan tentang setiap elemen.

Faktor - faktor khusus yang dimasukan adalah: 

1. Sifat pekerjaan
2. Pengawasan
3. Bayaran saat Ini
4. Peluang promosi
5. Hubungan dengan rekan - rekan kerja.

Seberapa puas individu dengan pekerjaan mereka ?

Penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan mengalami banyak perubahan, tergantung pada segi kepuasan kerja yang anda bicarakan. Secara rata-rata individu merasa puas dengan keseluruhan pekerjaan mereka. Namun, mereka tidak begitu puas dengan bayaran dan peluang promosi yang di berikan perusahaan. Alasan mengapa individu lebih tidak menyukai bayaran dan kemungkinan promosi bila di bandingkan dengan aspek - aspek lain dari pekerjaan mereka tidak begitu jelas. 

Penyebab Kepuasan Kerja

Kemungkinannya adalah anda menyukai pekerjaan yang anda kerjakan dan dari segi kepuasan kerja, misalnya kerja itu sendiri, bayaran, kenaikan jabatan, pengawasan,dan rekan kerja. menikmati pekerjaan itu sendiri hampir selalu merupakan segi yang paling berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja itu sendiri. Pekerjaan yang menarik yang memberikan pelatihan, variasi, kemerdekaan, dan kendali memuaskan sebagian besar karyawan. Dengan kata lain, sebagian besar individu lebih menyukai kerja yang menantang dan membangkitkan semangat daripada kerja yang dapat diramalkan dan rutin.
Kepuasan kerja tidak hanya berkaitan dendan kondisi pekerjaan. Kepribadian juga memainkan sebuah peran. Pekerja yang mempunyai kepribadian negatif mereka cendrung galak, kritis, dan negatif dan biasanya disebabkan oleh ketidakpuasan dengan pekerjaan mereka.

Pengaruh dari karyawan yang tidak puas dan puas di tempat kerja

  • Keluar (exit) yakni ketidakpuasan yang diungkapkan melalui prilaku yang ditunjukan untuk meninggalkan organisasi atau meninggalkan pekerjaannya saat itu. 
  • Aspirasi (voice) yakni ketidakpuasan yang diungkapkan melalui usana - usaha yang aktif dan knstruktif untuk memperbaiki kondisi. 
  • Kesetiaan (loyalty) yakni ketidakpuasan yang diungkapkan dengan secara aktif menunggu membaiknya kondisi. hal ini memang dilakukan secara pasif tetapi optimistis menunggu membaiknya kondisi, termaksut membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemennya untuk melakukan “hal yang benar”. 
  • Pengabdian (neglect) yakni ketidakpuasan yang di ungkapkan dengan membiarkan kondisi menjadi lebih buruk. hal ini dilakukan secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk, termaksut ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus - menerus, kurangnya usaha, dan meningkatnya angka kesalahan. 

Kepuasan Kerja dan Kinerja

Pekerja - pekerja yang merasa bahagia dengan pekerjaannya cendrung lebih produktif, meskipun sulit untuk mengatakan kemana arah hubungan sebab akibat tersebut. akan tetapi beberapa peneliti biasanya percaya bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan kinarja pekerjaan adalah sebuah mitos manajemen. ketika kita pindah dari tingkat individual ke tingkat organisasi, kita juga menentukan dukungan untuk hubungan kepuasan kinerja . 

Kepuasan Kerja dan OCB

Logis untuk menganggap bahwa kepuasan kerja seharusnya menjadi faktor penentu utama dari perilaku kewargaan organisasional (organizational citizenship bebavior - OCB ) seorang karyawan. Karyawan yang puas tampaknya cenderung berbicara secara positif tentang organisasi, membantu individual lain, dan melewati harapan normal dalam pekerjaan mereka. Selain itu karyawan yang puas lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan karna ingin merespons pengalam positif mereka.
Tetapi, kepuasan tidak berkaitan dengan OCB ketidakadilan di perhitungkan. Pada dasarnya kepuasan kerja bergantung kepada gambaran - gambaran mengenai hasil, perlakuan, dan prosedur - prosedur yang adil.

Kepuasan Kerja dan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan berkaitan dengan pekerjaan jasa, karena manajemen organisasi jasa harus menyenangkan pelanggan.bukti menunjukan bahwa karyawan yang puas bisa meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan, karena karyawan yang merasa puas cenderung lebih ramah, ceria dan responsive yang dihargai oleh para pelanggan.
Pelanggan yang tidak puas bisa meningkatkan ketidakpuasan kerja seorang karyawan karyawan yang mempunyai hubungan tetap dengan pelanggan melaporkan bahwa pelanggan yang kasar, tidak mempertimbangkan orang lain atau menuntut dengan tidak masuk akal memengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Maka perusahaan ini berusaha memperkerjakan karyawan yang ceria dan ramah dengan melatih karyawan demi kepentingan layanan pelanggan, menghargai layanan pelanggan, memberikan suasana kerja yang positif, dan memantau kepuasan karyawan secara tetap.

Kepuasan Kerja dan Ketidakhadiran

Kita menemukan bahwa karyawan yang tidak puas cenderung melalaikan pekerjaan, faktor - faktor lain memiliki pengaruh pada hubungan terseebut dan mengurangikoefisien korelasi. Apabila kepuasan menghasilkan kehadiran ketika ketidakadaan faktor - faktor luar, karyawan yang puas akan datang kerja ketimbang meninggalkan pekerjaannya. sedangkan mereka yang tidak puas akan melalaikan pekerjaannya. 

Kepuasan Kerja dan Perputaran Karyawan

Kepuasan juga berhubungan dengan faktor - faktor lain seperti kondisi pasar tenaga kerja, harapan tentang peluang pekerjaan alternative, dan lamanya masa jabatan dengan organisasi merupakan batasan penting tentang keputusan yang actual untuk meninggalkan pekerjaan seseorang pada saat ini.
Organisasi biasanya mengupayakan mempertahantakan pekerja - pekerja ulung. mereka yang mendapatkan kenaikan bayaran, pujian, pengakuan, peluang promosi yang meningkat, dan lain - lain. Hal yang sebaliknya cendrung terjadi kepada pekerja yang tidak baik. Organisasi hanya mengerahkan sedikit usaha untuk memelihara mereka, bahkan mungkin ada tekanan - tekanan halus untuk mendorong mereka keluar.

Kepuasan Kerja dan Perilaku Menyimpang

Ketidakpusan kerja memprediksi banyak perilaku khusus, termaksut upaya pembentukan serikat kerja, penyalahgunaan hakikat, pencurian ditempay kerja, pergaulan yang tidak pantas, dan kelambanan. Perilaku ini adalah indicator sebuah sindrom yang lebih luas yang kita sebut perilaku yang menyimpang ditempat kerja. Kuncinya adalah apabila karyawan tidak menyukai lingkungan kerja mereka entah bagaimana mereka akan merespons, adalah tidak selalu mudah meramalkan dengan pasti bagaimana mereka akan merespons. apabila pemberi kerja ingin mengendalikan konsekuensi yang tidak diinginkan dari ketidakpuasam kerja, mereka lebih baik menyelesaikan sumber masalahnya daripada berusaha mengendalikan respons - respons yang berbeda.

1 comment:

Sudah baca isinya? terimakasih bagi anda yang mau koment, kritik dan saran anda sangat berguna untuk saya dalam mengshare artikel seputar pembelajaran