BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi Internasional adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang sangat menarik untuk dipelajari dan dianalisis. Ekonomi internasional mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor) dimana salah satu permasalahan yang dihadapi dalam ekonomi internasional yaitu mengenai neraca pembayaran internasional.
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi antara penduduk suatu Negara dan penduduk Negara lainnya dalam suatu periode tertentu.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah supaya kita lebih mengetahui bagaimana pencatatan sistematis mengenai transaksi ekonomi yang terdapat dalam neraca pembayaran internasional.
1.3 Rumusan Masalah
- Apakah Neraca Pembayaran itu?
- Apa saja transaksi-transaksi dalam neraca pembayaran?
- Apa saja Masalah dalam Analisa Neraca Pembayaran?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Balance of payment juga bisa diartikan sebagai suatu neraca yang terdiri atas keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu Negara, baik yang bersifat komersil maupun fnansial, dengan Negara lain pada suatu periode tertentu.
Balance of payment mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan lain-lain. Penduduk yang dimaksudkan disini adalah individu, badan hukum dan pemerintah. Individu dimaksudkan orang yang bertempat tinggal dan mempunyai mata pencaharian di Negara tersebut. Wisatawan, mahasiswa yang belajar di luar negeri, korp diplomatic adalah juga termasuk penduduk dari Negara yang diwakilinya (Negara asalnya), demikian pula dengan badan hukum merupakan penduduk dari Negara yang memberi izin usaha badan hukum tersebut, cabang-cabangnya yang ada diluar negeri dianggap penduduk luar negeri. Pemerintah jelas penduduk Negara yang diwakilinya, misalnya; duta besar, atase, dan sebagainya.
Banyak tujuan dari neraca pembayaran, tapi yang paling utama adalah:
- Untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan dalam dalam hubungan ekonomi dengan Negara lain.
- Serta membantu pemerintah dalam pengambilan kebijakan (policy) dalam bidang moneter, fiscal, perdagangan dan pembayaran internasional.
- Yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi internasional saja. Transaksi bantuan militer, misalnya, tidak termasuk di dalamnya.
Neraca pembayaran selalu seimbang, karena ia dicatat menurut buku berpasangan. Dalam transaksi ekonomi ini perlu dibedakan antara transaksi Debit dan Kredit. Transaksi Debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk Negara lain. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk Negara lain. Pembedaan lain dari transaksi ekonomi adalah transaksi yang sedang berjalan (current account), dan transaksi capital (capital account).
2.2 Transaksi Barang dan Jasa
Transaksi ini meliputi ekspor maupun impor barang-barang dan jasa. Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi kredit sebab transaksi ini menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran dana masuk). Contoh ekspor barang misalnya seperti minyak, kayu dan tembakau. Sedangkan ekspor jasa meliputi penjualan jasa-jasa angkutan dan asuransi. Berbading dengan ekspor barang dan jasa, impor barang dan jasa merupakan transaksi debit sebab transaksi ini menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk Negara lain (menyebabkan aliran dana ke luar negeri). Yang termasuk ke dalam kegiatan impor barang adalah seperti barang-barang konsumsi, barang mentah untuk industry. Sedangkan impor jasa meliputi pembayaran pendapatan untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk Negara lain.
Transaksi barang dan jasa disebut transaksi berjalan.Transaksi yang sedang berjalan mempunyai arti khusus. Surplus transaksi yag sedang berjalan menunjukan bahwa ekspor lebih besar daripada impor, ini berarti bahwa suatu Negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing, sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri.Dengan demikian transaksi yang sedang berjalan sangat erat hubungannya dengan penghasilan nasional, sebab ekspor dan impor merupakan komponen penghasilan nasional. Hal ini dapat dilihat dari persamaan pendapatan nasional dibawah ini:
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investasi (swasta)
G = pengeluaran pemerintah
X-M = neraca pembayaran (neto)
Apabila X-M positif, berarti bahwa suatu negara menghasilkan lebih banyak dari yang digunakan sehingga kelebihannya dijual ke luar negeri. Sebaliknya, X-M negative maka Negara itu pengeluarannya lebih besar daripada yag dihasilkan. Dengan demikian suatu Negara akan bisa memperbaiki neraca perdagangannya apabila dapat meningkatka hasil nasional lebih besar dari penggunaannya.
2.3 Transaksi Modal
a. Transaksi modal jangka pendek:
Kredit untuk perdagangan dari Negara lain (transaksi kredit) atau kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit).
Deposito bank di luar negeri (transaksi debit) atau deposito bank di dalam negeri milik penduduk Negara lain (transaksi kredit).
Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debit) atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk Negara lain (transaksi kredit).
b. Transaksi modal jangka panjang:
Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit)
Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk Negara lain (transaksi debit), atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit)
Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk Negara lain (transaksi kredit)
Setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan (penurunan) kekayaan suatu Negara di luar negeri merupakan aliran modal keluar (masuk) atau merupakan transaksi debit (kredit). Demikian juga setiap transaksi modal yang menyebabkan kenaikan (penurunan0 kekayaan asing di dalam negeri merupakan aliran modal masuk (keluar) atau merupakan transaksi debit (kredit).
2.4 Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)
Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran, misalnya hadiah (gifts) dan bantuan (aid). Bila suatu Negara memberikan hadiah atau bantuan kepada Negara lain, maka ini merupakan transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu Negara menerima bantuan atau hadiah dari Negara lain maka merupakan transaksi kredit.
2.5 Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak persis sama dengan nilai transaksi-transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari suatu neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
2.6 Lalu Lintas Moneter
Transaksi ini sering disebut “accomodating” sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain ini sering disebut “autonomous” sebab transaksi ini timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan, transaksi kapital serta transaksi satu arah. Perbedaan antara transaksi autonomous debit dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu lintas moneter. Transaksi ini timbul diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debit dan kredit.
Yang termasuk dalam transaksi lalu lintas moneter adalah mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit atau surplus neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut. Defisit apabila transaksi autonomous debit lebih besar dari pada transaksi autonomous kredit. Sebaliknya, surplus terjadi apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari pada transaksi autonomous debit.
2.7. Beberapa Pengertian “Balance” dalam Suatu Neraca Pembayaran
Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda. Pada dasarnya ada empat pengertian yang berbeda, berikut adalah penjelasannya:
a. Basic balance
Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan (current account balance) ditambah transaksi modal jangka pajang. Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubahan yang prinsipil dalam perekonoian, seperti: perubahan harga, kurs valuta asing, dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan pada basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih yang diperhitungkan (Errors and Omissions). Dengan begitu, basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perekonomian terhadap neraca pembayaran, yakni akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek.
b. Balance Transaksi “autonomous”
Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka pendek. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin dalam transaksi accommodating (yakni aliran modal pemerintah jangka pendek).
c. Liquidity balance
Yang membedakan liquidity balance dengan balance transaksi autonomous adalah di dalam perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek.
d. Balance transaksi pemerintah jangka pendek
Konsep ini memaparkan bahwa neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek. Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga-lembaga moneter asing.
2.8 Masalah dalam Analisa Neraca Pembayaran
Keempat konsep balance tersebut di atas sangat membantu di dalam analisa suatu neraca pembayaran. Setiap konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda dan sangat sukar untuk menentukan konsep balance mana yang paling relevan, misalnya untuk pengambilan keputusan pemerintah atau membuat perkiraan tentang arah perkembangan perekonomian.
Tujuan analisa neraca pembayaran sangat berbeda-beda dan perbedaan ini menentukan pola analisanya. Kesukaran timbul dalam penentuan secara umum pola analisa tersebut. Beberapa masalah atau kekeliruan yang sering timbul dalam analisa neraca pembayaran antara lain:
- Seringkali mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain. Sebagai contoh: bantuan yang diberikan kepada Negara lain. Jika dilihat secara terpisah, bantuan ini akan menambah defisit neraca pembayaran. Tetapi kebanyakan bantuan tersebut dalam bentuk bantuan uang yang dibelanjakan di dalam negeri atau bantuan terikat. Artinya bantuan tersebut harus digunakan untuk membeli barang yang dihasilkan oleh Negara pemberi bantuan.
- Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering di anggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar, bahwa defisit tidak selalu jelek. Dengan demikian, defisit atau surplus di dalam transaksi yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus tersebut diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.
- Keputusan untuk member bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi negara secara keseluruhan (misalnya diukur dengan penghasilan per kapita) bukan atas dasar pertimbangan neraca pembayaran.
- Selalu dalam keseimbangan ini disebabkan karena setiap transaksi yang terjadi dicatat baik dalam rekening debit maupun kredit dan akhirnya apabila terdapat sedikit perbedaan dalam jumlah total debit dengan kredit, perbedaan tersebut dicatat dalam rekening selisih perhitungan.
KESIMPULAN
Dengan adanya neraca pembayaran internasional, transaksi ekonomi internasional penduduk antar negara berguna untuk memberikan informasi catatan keuangan yang sistematis kepada penguasa pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain.
Sumber:
Nopirin.Ekonomi Internasional. 1991. Yogyakarta: BPFE
Apridar.Ekonomi Internasional. 2009. Yogyakarta: GRAHAA ILMU
No comments:
Post a Comment
Sudah baca isinya? terimakasih bagi anda yang mau koment, kritik dan saran anda sangat berguna untuk saya dalam mengshare artikel seputar pembelajaran