BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian bisnis menurut Sekaran (2015) merupakan penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait (h.7). Setelah mengidentifikasi variabel dan mengembangkan kerangka teoritis, maka diperlukan desain penelitian sehingga data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dapat dianalisis (h.152).
Desain penelitian merupakan suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antarvariabel agar dapat menghasilkan jawaban-jawaban dari riset yang dilakukan (Umar, 2013, h.6). Desain penelitian dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu desain eksploratif, deskriptif, dan kausal (h.7). Pada penelitian ini penulis menggunakan desain kausal, karena berguna untuk mengukur hubungan variabel penelitian dan menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Desain penelitian ini dijelaskan dalam pendekatan penelitian, metode penelitian, sifat penelitian, unit analisis, populasi dan sampel, operasionalisasi variabel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013, h.11).
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan disiplin kerja serta dampaknya terhadap kinerja karyawan PT. Mediate Indonesia tahun 2016. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu lingkungan kerja, kepuasan kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan.
3.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Creswell (2010) menjelaskan bahwa metode survei berusaha memaparkan secara kuantitatif kecenderungan sikap atau opini dari suatu populasi tertentu dengan meneliti suatu sempel dari populasi dengan tujuan menggeneralisasi populasi tersebut berdasarkan sampel yang ditentukan (h.18). Metode survei merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data (Anggara, 2015, h.21).
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan informasi dari responden mengenai lingkungan kerja, kepuasan kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan PT. Mediate Indonesia tahun 2016.
3.1.3 Sifat Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012, h.11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai variabel lingkungan kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja sebagai variabel independent dan kinerja karyawan sebagai variabel dependent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependent.
3.1.4 Unit Analisis
Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis data. Unit analisis dapat berupa individu, kelompok, organisasi, bahkan negara (Sekaran, 2015, h.173-174). Pada penelitian ini, penulis menentukan unit analisisnya adalah individu yaitu karyawan yang bekerja di PT. Mediate Indonesia.
3.1.5 Populasi dan Sampel
Populasi menurut Walpole, Myers, Myers, & Ye (2012) merupakan total keseluruhan yang terkait dalam observasi yang dilakukan, baik itu jumlahnya terbatas dan tidak terbatas (p.225). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Mediate Indonesia, yang berjumlah 62 karyawan.
Menurut Walpole, Myers, Myers, & Ye (2012, p.226) sampel merupakan bagian dari sebuah populasi. Jika akan menarik kesimpulan yang valid dari sampel, maka sampel yang diambil dari populasi harus representatif. Setelah menetukan jumlah sampel yang diambil, maka selanjutnya ialah menentukan teknik sampling. Teknik sampling menurut Sugiyono (2009) merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling (h.62). Peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi menjadi sampel.
Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh (sensus) dengan mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel. Penulis akan melakukan uji pilot test terhadap 12 karyawan PT. Mediate Indonesia dikarenakan responden tersebut yang paling mengerti tentang permasalahan yang akan diteliti. Oleh karena itu, maka jumlah populasi yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini yaitu 62 -12 = 50 karyawan.
3.1.6 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sekaran (2015) variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda (h.115).
Penelitian ini memiliki variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini ialah lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah kinerja karyawan. Secara rinci keempat variabel ini dibuatkan tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut: (ada di file download di bawah!!)
3.1.7 Model Analisis
(ada di file download di bawah!!)
Setelah sebelumnya telah dibahas Bab 1 dan BAB II skripsi kuantitatif, maka bab iii di atas dapat didownload pada Contoh BAB 3 Skripsi Kuantitatif
3.1.7 Model Analisis
(ada di file download di bawah!!)
3.1.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer menurut Sekaran (2015) merupakan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat yang aktual terjadinya peristiwa. Data sekunder merupakan data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti karena data tersebut dapat diperoleh melalui sumber-sumber yang ada (h.77). Data primer dalam penelitian ini didapat dari kuesioner dan wawancara. Data sekunder didapat dari studi perpustakaan berdasarkan buku, jurnal dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan permasalah penelitian.
Dalam mengumpulkan data primer, peneliti menyusun instrument penelitian untuk dijadikan kuesioner. Menurut Agung (2007, h.24) jika ingin mengembangkan instrumen baru, maka salah satu alternatifnya yaitu melakukan pilot test kuesioner tersebut dengan memilih 10-20 responden yang mengerti tentang permasalahan yang diteliti. Sedangkan Jogiyanto (2013, h.32) menyarankan apabia akan dilakukan uji pilot test, maka peneliti dapat memilih 10-30 sampel yang mempunyai latar belakang yang sama dengan populasi.
Untuk mengukur instrumen penelitian, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Agung (2003, h.5) indikator peneltian berskala likert dengan alternatif jawaban 1-5 atau 1-7, akan tetapi agar responden dapat diklasifikasi secara tepat maka diterapkan skala likert 1-4 atau 1-6. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban 1-6. Masing-masing jawaban dapat diberi skor yaitu: Sangat Setuju (SS) diberi skor 6, Setuju (S) diberi skor 5, Cukup Setuju (CS) diberi skor 4, Kurang Setuju (KS) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.
Pada item pernyataan negatif yang oleh peneliti pada penginputan data dengan software SPSS, jawaban responden tersebut dibalik sehingga menghasilkan deskripsi yang positif. Jawaban STS diubah menjadi SS, jawaban TS diubah menjadi S, KS diubah menjadi CS, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, pada item item pernyataan negatif, pendeksripsian hasil olah data menjadi pernyataan positif. Terdapat pernyataan-pernyataan negatif dalam menjelaskan variabel lingkungan kerja, yaitu pada item pernyataan nomor 3, 8, 10, 12, 16, 19, 20, 25, 27, 29, dan 32. Pada variabel kepuasan kerja, terdapat pernyataan negatif pada item nomor 37, 40, 42, 46, 51, dan 53. Variabel disiplin kerja memiliki pernyataan negatif pada item nomor 58, 60, 65, 66, 69, 71, 74, dan 78. Pada variabel kinerja, terdapat pernyataan negatif pada item pernyataan nomor 85 dan 86.
3.1.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kesalahan pengukuran dalam penelitian menurut Hair, Black, Babin, & Anderson (2010, cp.1) dapat dikurangi dengan memperhatikan dua karakteristik penting dalam pengukuran, yaitu validitas dan reliabilitas. Validasi yaitu tingkatan seberapa akurat pengukuran dalam merepresentasikan apa yang akan diteliti. Ketika validitas sudah dapat dipastikan, peneliti harus mempertimbangkan reliabilitas, yaitu tingkatan dimana variabel yang diukur mempunyai nilai kebenaran dan bebas dari kesalahan serta menunjukan konsistensi apabila variabel tersebut ditanyakan secara berulang-kali.
Validitas terdiri dari dua jenis yaitu validitas eksternal dan validitas internal (Latan & Temalagi, 2013, h.30). Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil penelitian adalah valid sehingga dapat digenalisir ke semua objek, situasi, dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukan kemampuan dari instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep.
Uji validitas instrumen penelitian diawali dengan melakukan pilot test terhadap beberapa responden. Pengujian validitas dengan melakukan analisis faktor. Alat uji yang digunakan yaitu Kaiser-Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Instrument penelitian dinyatakan valid jika memiliki nilai KMO MSA ≥ 0.5 dan factor loading ≥ 0.7, akan tetapi nilai factor loading 0.5 - 0.6 masih dapat diterima, serta nilai sig. ≤ 0.05 dalam significant Barlett’s test (Hair, Black, Babin, & Anderson, 2010, cp.3).
Setelah intrumen penelitian dikatakan valid, maka perlu diuji keandalannya atau reliabilitasnya. Uji reliabilitas dalam instrumen penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai dari Cronbach’s Alpha. Menurut Hair, Black, Babin, & Anderson (2010, cp.3) suatu konstruk dinyatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s alpha 0.70 atau nilai 0.60 masih dapat diterima.
Setelah sebelumnya telah dibahas Bab 1 dan BAB II skripsi kuantitatif, maka bab iii di atas dapat didownload pada Contoh BAB 3 Skripsi Kuantitatif
No comments:
Post a Comment
Sudah baca isinya? terimakasih bagi anda yang mau koment, kritik dan saran anda sangat berguna untuk saya dalam mengshare artikel seputar pembelajaran